Katarak mata merupakan salah satu penyebab utama kebutaan yang paling sering ditemukan, terutama di negara-negara berkembang. Berdasarkan laporan dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2020, lebih dari 94 juta kasus kebutaan di seluruh dunia disebabkan oleh katarak. Di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa prevalensi katarak mencapai 1,8% dan cenderung meningkat tajam seiring bertambahnya usia.
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang seharusnya bening. Kondisi ini membuat cahaya sulit menembus lensa, sehingga penglihatan menjadi kabur. Banyak faktor dapat mempercepat munculnya katarak, seperti paparan sinar ultraviolet (UV) berlebihan, diabetes, merokok, penggunaan obat steroid jangka panjang, dan pola hidup tidak sehat.

Melalui artikel ini, Anda akan menemukan langkah-langkah ilmiah dan preventif untuk mencegah katarak mata sejak dini, berdasarkan sumber-sumber medis tepercaya seperti Mayo Clinic, American Academy of Ophthalmology (AAO), dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Mengenal Katarak dan Penyebabnya
Katarak adalah gangguan penglihatan yang terjadi saat lensa mata menjadi keruh akibat perubahan struktur protein. Gejala awal katarak antara lain pandangan kabur, sulit melihat di malam hari, silau berlebih dari cahaya, dan warna tampak pudar. Jika tidak ditangani, katarak dapat berkembang menjadi kebutaan permanen.
Faktor risiko katarak antara lain:
- Usia lanjut
- Paparan sinar UV tanpa pelindung mata
- Diabetes melitus
- Merokok dan konsumsi alkohol
- Cedera atau infeksi mata
- Penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang
1. Gunakan Kacamata dengan Perlindungan UV
Paparan sinar ultraviolet B (UVB) secara kronis dapat mempercepat penuaan lensa dan pembentukan katarak. Pilih kacamata hitam dengan label “100% UV protection” atau “UV400” yang mampu memblokir kedua jenis sinar UV: UVA dan UVB.
Menurut Mayo Clinic, penggunaan kacamata pelindung UV secara konsisten dapat menurunkan risiko katarak hingga 20%.
2. Konsumsi Makanan Tinggi Antioksidan
Antioksidan seperti vitamin C, E, lutein, dan zeaxanthin mampu menangkal stres oksidatif penyebab kerusakan pada lensa mata. Penelitian dari The Age-Related Eye Disease Study (AREDS) menunjukkan bahwa diet tinggi antioksidan dapat mengurangi progresivitas katarak.
Contoh makanan yang disarankan:
- Sayuran hijau (bayam, kale)
- Wortel dan labu
- Jeruk, kiwi, dan stroberi
- Ikan berlemak (salmon, sarden)
- Kacang almond dan biji bunga matahari
3. Berhenti Merokok dan Batasi Alkohol
Merokok mempercepat kerusakan protein dalam lensa dan meningkatkan risiko katarak dua kali lipat. Demikian juga, konsumsi alkohol berlebihan merusak metabolisme sel mata. Sebuah studi dari Oxford University Press menyatakan bahwa risiko katarak meningkat signifikan pada perokok aktif dan peminum berat dibandingkan individu yang tidak memiliki kebiasaan tersebut.
4. Rutin Melakukan Pemeriksaan Mata
Periksa mata minimal sekali setahun, terutama bagi Anda yang berusia di atas 40 tahun. Deteksi dini sangat krusial agar katarak dapat ditangani sebelum berkembang parah. Pemeriksaan komprehensif oleh dokter spesialis mata dapat mencakup pemeriksaan tajam penglihatan, pemeriksaan lensa, dan evaluasi retina.
5. Kontrol Penyakit Kronis
Katarak lebih cepat muncul pada penderita diabetes akibat fluktuasi kadar gula darah yang mempercepat glikasi protein lensa. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kadar gula tetap stabil melalui diet rendah gula, olahraga teratur, dan kepatuhan minum obat.
6. Kurangi Paparan Debu dan Polusi
Lingkungan berdebu dan berpolusi memperbesar kemungkinan mata mengalami iritasi, yang dalam jangka panjang bisa mengganggu kesehatan lensa. Gunakan pelindung mata saat berada di area industri, berkendara, atau saat angin kencang.
7. Batasi Waktu di Depan Layar
Meskipun belum ada bukti bahwa cahaya biru secara langsung menyebabkan katarak, penggunaan gadget berlebihan mempercepat kelelahan mata dan mengurangi kualitas tidur. Gunakan filter cahaya biru dan ikuti aturan 20-20-20 untuk menjaga kenyamanan mata Anda.
8. Istirahat yang Cukup
Regenerasi sel, termasuk sel mata, terjadi saat tidur. Kurang tidur membuat mata rentan terhadap iritasi dan mempercepat penuaan jaringan. Pastikan Anda mendapatkan tidur 7-8 jam per malam untuk menjaga fungsi penglihatan tetap optimal.
9. Hindari Penggunaan Obat Tetes Tanpa Resep
Penggunaan obat tetes mata berbasis steroid tanpa pengawasan dapat memicu pembentukan katarak. Selalu konsultasikan dengan dokter mata sebelum menggunakan obat tetes jangka panjang.
10. Jaga Berat Badan Ideal
Obesitas meningkatkan risiko diabetes dan tekanan darah tinggi, dua faktor utama yang memperburuk kesehatan mata. Menjaga berat badan melalui aktivitas fisik dan pola makan sehat secara tidak langsung berkontribusi pada pencegahan katarak mata.
Katarak bukanlah kondisi yang bisa dianggap sepele. Meskipun sering diasosiasikan dengan usia lanjut, faktor lingkungan dan gaya hidup juga sangat memengaruhi. Dengan menerapkan kebiasaan sehat seperti konsumsi makanan bergizi, penggunaan pelindung UV, kontrol penyakit kronis, dan pemeriksaan mata rutin, Anda dapat menurunkan risiko katarak secara signifikan.
Ingatlah, menjaga kesehatan mata sejak dini adalah investasi berharga agar Anda tetap bisa menikmati dunia dengan penglihatan yang jernih hingga usia lanjut.